- Back to Home »
- TIK
Posted by : Unknown
Sunday, November 6, 2016
Ceritaku
video motivasi
Pengalaman
Pahit Mengejar Universitas Negeri
Perkenalkan nama saya Ahmad Miftahul Fauzi, saya berasal dari latar
belakang keluarga sederhana, dan saya memiliki 2 orang saudara, dan kedua
saudara saya tersebut adalah semuanya laki-laki, dan saya merupakan anak kedua
dari 2 orang saudara, saya berasal dari Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di
Kabupaten Musi Banyuasin, Kotanya adalah Kota Sekayu. Asal ayah dan ibu saya
pun berbeda, ayah saya berasal dari Provinsi Jawa Tengah, tepatnya kota
Salatiga dan ibu saya berasal dari Provinsi Sumatera Selatan tepatnya ialah
kota kelahiran saya yaitu kota Sekayu.
Saya akan menceritakan pengalaman
pahit saya ketika mencari perguruan tinggi ( Universitas ), cerita saya bermula
dari masa Sekolah Menengah Atas ( SMA ). Pada saat itu saya sedang duduk
dikelas XI tidak ada kata yang terlintas dipikiran saya untuk melanjutkan studi
saya kejenjang yang lebih tinggi lagi atau ke perguruan tinggi, makanya saya
pun berleha-leha atau santai saja dan tidak pernah mengikuti les-les bimbel
yang berbasis cara mudah masuk perguruan tinggi, dan pada kelas XII akhirnya
saya berpikir dengan demikian bahwa “ah, masuk
universitas itu gampang”, dan sayapun menyepelehkan pembelajaran saya,
dan mendaftar tes masuk kuliah pertama kali yaitu dengan mengikuti pendaftaran
SNMPTN pada waktu itu syaratnya cukup memasukkan nilai raport dari kelas X sampai kelas XII, dan pengumuman hasilnya pun
masih sangat lama.
Saya pun akhirnya lulus dari
Sekolah menengah Atas pada tahun 2015 dan selang beberapa bulan hasil dari
SNMPTN pun keluar, dan saya pun degdegan untuk membuka website nya. Saya pun
berharap semoga mendapatkan hasil yang memuaskan, waktu itu saya sangat percaya
diri dikerenakan nilai raport saya bagus, tetapi setelah dibuka hasilnya, betapa
terkejutnya saya melihat hasilnya, bahwa saya dinyatakan tidak lulus dan
disuruh mencoba lagi tahun depan, dan saya berpikir bahwa nilai raport bagus
tidak menjamin bisa masuk PTN dengan SNMPTN.
Lalu saya pun masih menganggap remeh hal tersebut, saya berpikir “ah, tidak usah terlalu dipikirkan mungkin karena peserta yang
mendaftar diuniversitas terlalu banyak, jadi sulit buat lulusnya”, dan
saya pun mencoba kesempatan yaitu dengan mendaftar SBMPTN secara online, pada
waktu itu saya mengambil pilihan universitas yang berbeda Provinsi yaitu 1 di
Palembang di universitas UIN Raden Fatah, dan 2 nya lagi di Jawa Tengah di Universitas
Negeri Surakarta dan di Universitas Diponegoro, dan waktu pelaksanaan tes nya
pun masih lama yaitu masih harus menunggu sekitar 2 minggu, dan saya kebagian
tes di Palembang disalah satu universitas swasta di Palembang. Tidak ada
persiapan khusus yang dilakukan saya, yaitu hanya membaca buku tentang soal
SBMPTN secara mandiri tanpa mengikuti bimbel-bimbel yang ada. Pada hari h nya,
saya sambil ditemani ayah akhirnya bertolak ke Palembang untuk mengikuti tes
SBMPTN, waktu itu tes nya berlangsung dari jam 08:00 pagi sampai jam 01:00
siang, setelah selesai tes saya pulang kembali ke Sekayu dan pengumuman nya pun
baru keluar 1 bulan kemudian, waktu itu
sudah hampir memasuki bulan bulan suci ramadhan.
Selanjutnya setelah hampir mendekati 1 minggu sebelum lebaran idul fitri,
saya akhirnya pulang ke Jawa Tengah bersama keluarga untuk merayakan hari raya
idul fitri dirumah orang tua dari ayah di salatiga. Selanjutnya pada malam
takbiran pengumuman itupun keluar dan hasilnya sangat mengecewakan saya
dinyatakan tidak lulus, sempat waktu itu mental saya turun dan merasa malu
dikarenakan gagal terus menerus, dan saya sempat ditegur oleh ibu dan kakak
saya untuk berhenti bermain dan fokus lah berlajar bila ingin masuk universitas
negeri, dan sayapun mencoba lagi mengikuti tes ujian mandiri masuk kampus
negeri dan saya memilih tes di udip dan unnes dan saya mencoba belajar dengan
serius, pada hari h nya saya berangkat ke kampus nya masing-masing dan
mengikuti tes seperti biasa, dan setelah menunggu lama pengumumannya hasil
perjuangan saya pun akhirnya sia-sia, saya gagal untuk yang 3 kalinya dari 3
bentuk tes masuk negeri yang saya ikuti, dan waktu itu ini merupakan kesempatan
terakhir saya untuk masuk ptn.
Saya pun akhirnya pasrah sama nasib, dan saya pun diberi motivasi oleh
ayah saya, “tenang tidak usah terlalu dipikrkan gagal masuk negeri kan masih
ada swasta”. Saya pun lalu mengikuti saran ayah saya, lantas saya mulai
browsing dan mencari universitas swasta yang masih dibuka pendaftarannya, dan
waktu itu saya menjumpai 2 buah universitas dan mungkin cocok dengan saya, yang
pertama saya memilih mendaftar di unissula dan yang kedua dikampus yang saya
sekarang yaitu Universitas PGRI Semarang. Pada saat mendaftar di kampus
unissulanya langsung saya langsung dibawa gedung belakang oleh seorang yang
waktu itu sebagai petugas pendaftaran bersama ibu dan saudara saya, dan saya
diberikan sebuah surat yang menyatakan saya langsung lolos terhadap jurusan
yang saya pilih, tapi saya binggung, ini kenapa saya bisa lolos padahal belum
melaksanakan tes, akhirnya saya dan ibu saya membayar biaya pendaftaran dan
menerima surat tersebut dan saya
melanjutkan kependaftaran yang kedua yaitu di Universitas PGRI Semarang dan
saya waktu itu diterima pendaftarannya di gelombang kedua, dan selang beberapa
hari saya mengikuti tes tertulis dihari pertama dan dihari keduanya saya
mengikuti tes ketrampilan dikarenakan saya mengambil jurusan pertamanya yaitu
PJKR, dan selah beberapa minggu hasil tes keluar dari alamat website resmi
UPGRIS , dan saya dinyatakan lolos dan masuk kejurusan PJKR, lalu saya dihadapi
dengan 2 pilihan Universitas antara memilih UNISSULA atau UPGRIS dan saya
mendapat saran dari orang tua maupun saudara ayah untuk memilih UPGRIS saja
dikarena letaknya strategis yaitu dipusat kota dan tidak sulit kalau mau
mencari apa-apa, akhirnya saya dengan mengucap bismillah saya memiliih UPGRIS
sebagai tempat saya melanjutkan studi saya, dan lalu saya mengikuti pendaftaran
ulang sesuai prosedur di UPGRIS, dan sampai saya sekarang berkuliah di UPGRIS.
Pelajaran yang saya bisa petik dari sini ialah jangan pernah menganggap
remeh sesuatu hal yang mungkin kalian pikir bisa, tetapi tidak tau hasil
kedepannya bagaimana, dan saya memberikan saran kepada pembaca umumnya terutama
kepada adek-adek yang baru mau memasuki jenjang universitas. Bahwa serius lah
didalam mengejar perguruan tinggi yang kalian impikan dan lupakan dulu sejenak
urusan kalian yang dirasa tidak penting untuk dilakukan dan jangan pernah
menirukan sifat buruk dari diri saya dan semoga kalian bisa memetik
pembelajaran dari pengalaman yang berharga dari diri saya.